Indonesia Indie

Liga Musik Nasional 9: Program Party Seringai

Suasana Kota Bandung yang sejuk nan menyenangkan tiba-tiba dibuat panas dan ‘ricuh’ oleh kedatangan unit Rock Oktan tinggi asal Jakarta, SERINGAI. Grup musik yang beranggotakan Arian Arifin (Arian13), Ricky Siahaan, Edy ‘Khemod’ Susanto, dan Sammy Bramantyo lagi-lagi membuat kegaduhan di Kota Bandung. Melalui kegiatan berkelanjutan yang di inisiasi oleh Liga Musik Nasional (Limunas), Seringai mendapat tempat khusus dalam gelaran mereka yang ke sembilan dengan tajuk “Program Party Seringai”. Pertunjukan musik dengan nafas segar yang selalu disuguhkan oleh Limunas ini mampu menarik animo yang luar biasa.

Bertempat di Institut Francais d’Indonesie (IFI), Limunas mengehelat hajat musik Limunas ke-9 ini dengan pertunjukan pembuka oleh Poison Nova. Grup musik black metal asal Cirebon yang makin mengudara berkat album Circle of Woe (Lawless Records) yang rilis pada tahun 2014 silam. Menghantam panggung pertunjukan dengan nada-nada gelap ala mereka, Poison Nova berhasil membius para penonton di dalam venue.

Udara Bandung malam itu semakin membuat menggigil. Rehat sejenak setelah penampilan Poison Nova, kini giliran Seringai yang akan pentas. Manusia dengan dandanan serba hitam, tiba-tiba mulai datang berbondong-bondong dari pintu masuk.Venue pun secara ajaib penuh oleh mereka. Suara wanita pun terdengar entah darimana, membacakan rekam jejak Liga Musik Nasional sejak awal membuat pertunjukan, hingga malam dimana Limunas ke-9 dihelat, ya “Program Party Seringai”.

Berakhirnya suara wanita yang entah berasal dari mana, menjadi awal dari pesta yang sangat luar biasa meriah. Seringai, menjadi aktor utama dalam pementasan malam itu. Ricky mengawali teriakan para Serigala Militia (sebutan bagi penggemar Seringai), disusul Khemod, Sammy dan langsung memulai pesta dengan sambutanintro. Suasana venue makin riuh ketika sang vokalis Arian13 mulai masuk ke panggung. Tanpa banyak bicara lagu pertama pun dihadiahkan oleh mereka kepada para penonton. Suasana makin memanas ketika lagu Amplifier mulai dimainkan oleh mereka. Suasana kegembiraan seketika makin tak terkendali. Stage Diving, moshing, headbang, dsb mulai terlihat dalam kepadatan crowds Limunas.

Keadaan mulai mendingin ketika Seringai memberi kesempatan bagi semua penonton menikmati lagu Lissoi, semua bernyanyi bersama, laksana para pemabuk yang sedang menikmati malam dengan iringan musik yang membuat malam terasa panjang dan suasana kekluargaan yang hangat. Muncul ke atas panggung Risa dari Sarasvati, menambah gairah malam itu semakin tak tertahankan, kolaborasi Risa dan Seringai pada lagu Marijuanaut, seakan menjadi anthem bagi para pemujanya.

Wall of Death mini, sempat hadir ditengah crowds. Lagu Dilarang di Bandungmembuat keadaan venue makin tidak kondusif, dimana para penonton makin menggila, melolong, mengganas, seakan tiada hari esok. Ditutup dengan lagu andalan dari grup musik mendiang Lemmy, Ace of Spades, membuat para penonton tumpah naik ke atas panggung pertunjukan. Semua terasa seru dan mengasyikan. Tiba pada perpisahan, dimana Seringai akhirnya memutuskan untuk menambah satu lagu yang tidak ada dalam daftar mereka, Alkohol sebuah lagu yang terekam dalamHigh Octane Rock EP, dengan sangat sangar kembali dimainkan oleh Seringai meskipun sebenarnya alat sudah mulai dirapikan, menandakan bahwa pertunjukan telah usai. Melalui lagu terakhir ini, Seringai kembali mendapatkan hadiah berupa luapan penonton yang kembali memenuhi panggung pertunjukan.
Terimakasih Seringai, terimakasih Liga Musik Nasional, terimakasih kawan Serigala Militia, sampai jumpa di pertunjukan berikutnya! Priceless!

Photo oleh: Rendha Rais (@rendharais)

Standard

Leave a comment