Film and Series

Dongeng Game Of Thrones

Cerita dimulai di sebuah mitos bahwa ada sebuah kehidupan selain kehidupan manusia yang dibunuh didepan Wall, kemudian seseorang pembawa berita membawa berita bahwa mitos tersebut ada, kemudian di penggal lah kepala sang pembawa berita tersebut karena pemimpin daerah utara mempercayai bahwa itu hanya sekedar mitos. Wilayah di utara tersebut bernama Winterfell, Perkenalan disetiap tokoh ini dimulai oleh keluarga Stark. Keluarga stark adalah garda terdepan pelindung peradaban antara manusia dan non-manusia (yang sekarang disebut White Walker) setelah Night Watch.

Keluarga stark yang bahagia di season ini diceritakan terdiri dari Ned Stark dan Catelyn (Tully) Stark yang memiliki 7 orang anak yaitu Rob Stark, Sansa Stark, Arya Stark, Brandon Stark, Rickon Stark (Anak Kandung) + Anak Bastard = Theon (Greyjoy yang diadopsi karena strak menang melawan keluarga Greyjoy), Jon Snow (Yang ternyata anak dari Lyanna Stark dan Rhaegar Targaryen diceritakan di season 5-7). Dikarenakan keluarga Stark  berlogo/ber-bendera Direwolf (penggambaran seperti jenis Anjing Siberian Huskey yang cukup besar) maka semua anak anak Stark diberikan masing masing 1 direwolf untuk dipelihara (direwolf ditemukan ketika keluarga stark berburu).

Game-of-Thrones-season-7-House-Stark-family-tree-Jon-Snow-Sansa-Arya-1035160

Diceritakan di season pertama ini, Kerajaan atau Thrones sudah dipegang oleh King Robert Baratheon yang berhasil mengalahkan tahta Rhaegar Baratheon yang disebutkan Battle of Trident, cinta Robert terhadap Lyanna Stark mengikuti sampai Lyanna mati di Battle of trident, akhirnya Robert menikahi Cersei Lannister sebuah anak dari seorang panglima perang yang tak pernah kalah di medan perang yaitu Tywin Lannister, Robert pun memiliki 2 orang saudara yaitu Stannis dan Renly Baratheon. Di kepemimpinan Robert ini pun dia dikenal sebagai  The First of His Name, King of the Andals and the First Men, Lord of the Seven Kingdoms, and Protector of the Realm yang akhirnya dipakai di seluruh penjuru wilayah dibawah kekuasaan 7 Kingdoms sebagai sumpah, baik sumpah pernikahan atau keagamaan apapun.

Continue reading

Standard
Mixtape

SickMixtape: Against Government! Tolak RUU Permusikan

AGAINST GOVERNMENT! TOLAK RUU PERMUSIKAN

MIXTAPE OLEH DWIVETABLE

Track List:

  1. The Prodigy – Voodoo People | Music for the Jilted Generaton (1994, XL Recordings)
  2. Seringai – Mengadili Persepsi (Bermain Tuhan) | Serigala Militia (2007, High Octane Production)
  3. Glocken der Revolution – Polizei SA/SS | Noch Ist Zeit, Was Zu Ändern (1995, Lost and Found Records)
  4. Brujeria – Viva Presidente Trump! | Viva Presidente Trump! (2016, Nuclear Blast Records)
  5. Cro-Mags – Don’t Tread on Me | The Age of Quarrel (1986, Profile Records)
  6. U.K. Subs – Chemical War | Riot (1997, Cleopatra Records)
  7. Bars of Death – Tak Ada Garuda di Dadaku | Organize! {Compilation} (Grimloc Records)
  8. Anti-Flag – You’ve Gotta Die for the Government | Die for the Government (1996, New Red Archive)
  9. Milisi Kecoa – Bukan Untukku! | Memobilisasi Kemuakan {Compilation} (2014, Grimloc Records, Network of Friends)
  10. Fugazi – Waiting Room | 13 Songs (1989, Dischord Records)
  11. D.R.I. – Equal People | Dealing With It! (1987, Metal Blade Records, Enigma Records)
  12. 7 Seconds – Satyagraha | Soulforce Revolution (1989, Restless Records)
  13. Feine Sahne Fischfillet – Alles auf Rausch | Sturm & Dreck (2018, Audiolith Records)

Seteru yang timbul akibat Rancangan Undang-undang (RUU) Permusikan yang dilayangkan Anang Hermansyah (anggota Komisi X DPR RI), KAMI Musik Indonesia (KAMI), PAPPRI (Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Pemusik Republik Indonesia), musisi serta pekerja seni di bidang musik lainnya menjadi pemicu untuk saya meluncurkan mixtape ini. Tajuk yang dipilih adalah Against Government! Tolak RUU Permusikan sebagai respon atas RUU Permusikan dan kejahatan negara yang akhir-akhir ini sering terjadi.

Continue reading

Standard
Indonesia Indie

Tulus – Monokrom (Album Review)

26 Februari 2016,  perusahaan label rekaman independen TulusCompany., merilis satu karya baru. Karya musik ini adalah lagu yang ditulis oleh TULUS dan merupakan jembatan menuju album ketiganya. Aransemen lagu dibangun oleh Ari Renaldi, yang juga bertindak sebagai produser dua kantung album sebelumnya, serta album ketiga nanti.

Karya musik terbaru ini, didukung oleh 50 musikus. Proses rekaman dilakukan di Indonesia dan di salah satu studio terbesar di Praha, Republik Ceko, Eropa. Lagu bernuansa balada berjudul “Pamit” ini juga melibatkan string section dari The City of Prague Philharmonic Orchestra.
 
Begitu seperti yang ditulis pada press release dalam situstulus.com. Benar “Pamit” sebagai single pertama dan jembatan untuk menuju album ketiga tulus yang selalu menjadi hits disetiap single pertama menuju album album nya. Kebiasaan Tulus sebelum merilis album baru adalah mengeluarkan satu single yang sedikit menggambarkan tentang isi album yang akan di release nya.
Well 5 bulan setelah single Pamit release, tepatnya 27 Juli 2016 Tulus kembali release lagu “Ruang Sendiri” di album baru (Yang waktu itu belum tau judul album nya Monokrom).

Continue reading

Standard
Indonesia Indie

Liga Musik Nasional 9: Program Party Seringai

Suasana Kota Bandung yang sejuk nan menyenangkan tiba-tiba dibuat panas dan ‘ricuh’ oleh kedatangan unit Rock Oktan tinggi asal Jakarta, SERINGAI. Grup musik yang beranggotakan Arian Arifin (Arian13), Ricky Siahaan, Edy ‘Khemod’ Susanto, dan Sammy Bramantyo lagi-lagi membuat kegaduhan di Kota Bandung. Melalui kegiatan berkelanjutan yang di inisiasi oleh Liga Musik Nasional (Limunas), Seringai mendapat tempat khusus dalam gelaran mereka yang ke sembilan dengan tajuk “Program Party Seringai”. Pertunjukan musik dengan nafas segar yang selalu disuguhkan oleh Limunas ini mampu menarik animo yang luar biasa.

Bertempat di Institut Francais d’Indonesie (IFI), Limunas mengehelat hajat musik Limunas ke-9 ini dengan pertunjukan pembuka oleh Poison Nova. Grup musik black metal asal Cirebon yang makin mengudara berkat album Circle of Woe (Lawless Records) yang rilis pada tahun 2014 silam. Menghantam panggung pertunjukan dengan nada-nada gelap ala mereka, Poison Nova berhasil membius para penonton di dalam venue.

Udara Bandung malam itu semakin membuat menggigil. Rehat sejenak setelah penampilan Poison Nova, kini giliran Seringai yang akan pentas. Manusia dengan dandanan serba hitam, tiba-tiba mulai datang berbondong-bondong dari pintu masuk.Venue pun secara ajaib penuh oleh mereka. Suara wanita pun terdengar entah darimana, membacakan rekam jejak Liga Musik Nasional sejak awal membuat pertunjukan, hingga malam dimana Limunas ke-9 dihelat, ya “Program Party Seringai”.

Continue reading

Standard
Indonesian Solo Singer

Teza Sumendra – 2015 (album Review)

Pemuda yang lahir 11 Maret di Jakarta ini memang menjadi hits di kalangan remaja saat ini karena suara yang cukup berat dengan pilihan musik yang jarang di Indonesia. April 2015 akhirnya ia mengeluarkan album berjudul Teza Sumendra – 2015.

Dibuka dengan intro di track 1, kemudian masuk ke track If I Could Love Again yang cukup santai sebagai pemanasan untuk masuk ke dalam musik Teza Sumendra, lanjut dengan Satu Rasa yang mulai mengajak masuk ke dalam musik Teza Sumendra, kemudian masuk ke track Real Love, Hang Up (Prelude), Tonight secara berurutan dan semakin nyaman dengan musik Teza Sumendra, Di lanjut dengan single pertama yang di release dari album ini I Want You Love yang juga lagu paling favorite penulis di album ini, kemudian Fine Without You (interlude), masuk ke track Girlfriend featuring Kyriz Boogieman, kemudian track Get Together yang santai, dan akhirnya di tutup dengan Sing To Me (outro).

Sekiranya masih ragu beli album nya, tonton dulu live nya Teza Sumendra. Kalo udah, tau kan harus ngapain buat menghargai musisi nya? Beli album!

Thank you.

1440x1440sr

Standard
Indonesia Indie

Danilla – Telisik (album review)

Danilla Jelita Poetri Riyadi yang lahir pada tanggal 12 Februari 1990 ini bisa dibilang baru di dalam permusikan Indonesia karena ia baru merilis satu album berjudul Telisik pada tahun 2013 di Itunes. Dan beberapa waktu lalu juga ia merilis rilisan fisik, bisa dibeli di toko musik terdekat.

Oke kita mulai review nya, di album Telisik Terdapat 13 lagu yang 9 lagu diantaranya di tulis dan di aransemen oleh Lafa Pratomo serta di bantu oleh beberapa musisi seperti Aldi Nada Permana (Piano), Christ Stanley (Piano), Jalu Rohanda (Bass), Galang Perdhana (Bass),dan Edward Manurung (Drum). Secara keseluruhan album Telisik ini menyajikan alunan musik balada bersuara vokal alto nan merdu dipercantik dengan lirik romantis, bijak, dan santun ala era tahun 50-60an.

Ia pun merilis single perdana Buaian, sebuah lagu perihal asmara tentang sebuah ketertarikan antar lawan jenis berirama swing yang dinilai mampu membuat kita tersenyum simpul ketika mendengarkannya. Kemudian terdapat kesan Ballads pada lagu yang berjudul Ada Disana, Terpaut Oleh Waktu, dan lagu berbahasa Perancis Reste Avec  Moi  yang di tulis oleh Ika Ratih Poespa yang merupakan Ibunda dari Danilla.

Continue reading

Standard
Indonesia Indie

Efek Rumah Kaca kembali dengan Sinestesia

Yang dibilang seniman Riyan Riyadi alias The Popo di rilis resmi Sinestesia, benar. Katanya, “Siapkan energi pendengaran dan emosi yang tak tertahan. Lagu-lagu di dalam album ini cukup panjang, bisa menimbulkan kebosanan dan melelahkan atau menimbulkan rasa penasaran.”

Sinestesia Popo

Dari tiga premis yang ia sajikan di kata pengantar itu, saya memilih konsep ketiga; menimbulkan rasa penasaran.

Perasaan itu sebenarnya sudah bersemayam sejak balasan surat elektronik dari Cholil Mahmud masuk beberapa bulan yang lalu ketika lagu Pasar Bisa Diciptakan dirilis untuk publik. Pada waktu itu, saya harus mewawancarainya untuk sebuah artikel yang dimuat oleh The Jakarta Post. Tulisannya bisa dicek di sini.

Di balasan surat elektroniknya, Cholil bercerita tidak dengan panjang lebar tentang Sinestesia. Padahal, beberapa substansi yang coba ia sentuh lumayan revolusioner untuk kisah Efek Rumah Kaca yang telah ia tulis sejak lebih dari satu dekade lalu bersama Akbar Bagus Sudibyo dan Adrian Yunan Faisal.

Ada beberapa sebaran fakta yang minta dikorek; album ini berdurasi panjang, hanya terdiri dari enam judul, pemain bas Adrian yang lama tidak aktif di panggung menjadi produser musik sekaligus merekam bagiannya dengan sangat cepat sejak beberapa tahun yang lalu dan mereka memilih pendekatan baru untuk mengeksekusi karya yang dihasilkan.

Continue reading

Standard
Indonesia Indie

Measurement. Band baru dengan personil yang pernah satu band bareng

Ada yang pernah mendengar nama Raynard Rahardja (@rynrd), Jodi Melani (@jdmln), dan Radityan Akbar (@radityanakbar)? Ya! Mereka dulu berada di satu band yang sama bernama Thirteen, band asal Jakarta.

Setelah meninggalkan Thirteen, mereka memiliki kegiatan sendiri sendiri sampai tidak terdengar ke khalayak ramai yang akhir nya kami melihat foto di Instagram Raynard (@rynrd) mempublish sebuah Foto dengan caption: “@m3asurement“. Yang akhirnya mengantarkan kami ke sebuah akun bernama Measurement yang sepertinya project dari mereka Bertiga.

Belum ada statement ataupun dari mereka bertiga, baru sebuah Foto dan beberapa potongan lagu di Instagram mereka masing masing. Penasaran seperti apa lagu mereka? Kami menemukan nya di sini:

Measurement – Closure (Lyric Video)

Bagaimana? Akan ada kejutan apalagi dari mereka? silahkan langsung saja ikuti mereka di: https://www.instagram.com/m3asurement/

measurement

Standard